Lebaknews.com, – Desa Citorek Timur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten – Desa Citorek Timur kini tengah mengalami peningkatan dalam hal ekonomi lokal berkat program “Transformasi Produk Lokal” yang diselenggarakan oleh Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi dari IPB University. Berlangsung selama lebih dari satu minggu dari 15 hingga 4 Agustus 2024, program ini telah memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk lokal desa.
Berlokasi di rumah Ibu Sekretaris Desa, kegiatan ini dihadiri oleh para pelaku usaha lokal dan tokoh masyarakat setempat. Koordinator Desa, Farkhan Saifullah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengangkat potensi ekonomi lokal desa melalui pengembangan kemasan yang menarik dan strategi pemasaran yang efektif. “Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat lokal dalam mengembangkan produk mereka sehingga dapat bersaing di pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.
Produk-produk khas Desa Citorek Timur, seperti Pasung Tuhur, Enye-enye, dan Opak, mendapatkan perhatian khusus dalam program ini. Ibu Fithriyyah Shalihati, SE, MM, salah satu dosen Sekolah Bisnis IPB, menekankan pentingnya kemasan dalam pemasaran produk. “Kemasan bukan hanya sekadar pelindung produk, tetapi juga berfungsi sebagai alat pemasaran yang dapat menarik perhatian konsumen. Kemasan yang estetis dan informatif dapat meningkatkan daya tarik produk dan membedakannya dari produk pesaing,” jelas Ibu Fithriyyah.
Peserta program diajarkan untuk merancang kemasan yang tidak hanya melindungi produk, tetapi juga menggambarkan keunikan dan kualitas dari produk tersebut. Desain kemasan yang modern dan menarik berhasil membuat produk-produk lokal ini terlihat lebih eksklusif dan siap bersaing di pasar yang lebih luas.
Selain pengembangan kemasan, tim KKNT juga fokus pada strategi pemasaran digital. Dalam sesi pelatihan, para peserta diajarkan cara membuat konten yang menarik dan membuat akun media sosial yang profesional dan strategis. Pembuatan profil resmi dan pamflet ekonomi lokal menjadi langkah awal yang penting untuk memberikan informasi tentang produk dan potensi desa.
“Promosi melalui media sosial adalah salah satu cara paling efektif untuk memperkenalkan produk kepada pasar yang lebih luas,” tambah Ibu Fithriyyah. Ia menjelaskan bahwa dengan menggunakan platform seperti Facebook, produk-produk khas Citorek Timur dapat lebih mudah dikenal oleh konsumen di luar wilayah tersebut.
Salah satu peserta, Ibu Sekretaris Desa, seorang pengusaha lokal yang memproduksi Enye-enye, merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. “Dulu saya hanya mengandalkan penjualan dari mulut ke mulut saja dan saya jual hanya di sekitar desa ini saja. Sekarang, dengan bantuan media sosial, saya bisa menjangkau konsumen di luar desa bahkan sampai ke kota besar.” ungkapnya dengan bangga.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, yang melihat program ini sebagai langkah penting dalam mengembangkan potensi wisata dan ekonomi lokal. Bapak Redi, perwakilan dari pemerintah desa, menyatakan, “Program ini tidak hanya membantu meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga mengajarkan masyarakat tentang pentingnya inovasi dan adaptasi dalam dunia bisnis modern.”
Menurut Farkhan Saifullah, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari peningkatan penjualan produk, tetapi juga dari peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inovasi dalam pengemasan dan pemasaran. “Ini adalah langkah awal untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat lokal,” katanya.
Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Citorek Timur dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia dalam memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan inovasi dan strategi yang tepat, produk lokal dapat bersaing di pasar yang lebih luas dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.